(akhirnya) TestRide! Yamaha R25

Pemirsa yang sholeh dan sholehah dimanapun anda berada. Setelah gagal testride pada pertemuan pertamax dengan Yamaha R25 milik Mr K, ane berinisiatif untuk mengunjungi kediaman Mr K. Dan pada kesempatan tersebut ane berhasil melakukan testride yang juga diselingi acara sarapan pagi… Alhamdulillah. Yamaha R25 sendiri merupakan motor 2 silinder kedua yang ane testride. Sebelumnya ane sudah pernah mencoba Ninja 250 SE Assist-Slipper Clutch Edition milik rekan yang sebentar lagi mau lulus kuliah.

Pertemuan pertamax dengan Yamaha R25 Mr K ada di artikel berikut: Ngepot di Selatan Jawa dan Nguntit Moge 4 Silinder

Testride Ninja 250 SE Assist-Slipper Clutch Edition ada di artikel ini: Testride! Ninja 250 Fi Assist-Slipper Clutch

Pandangan pertama…

?

Warnanya biru putih, mengingatkan ane kepada seragam anak smp

Yamaha R25 lansiran 2014 ini desainnya tergolong agresif, yang ini aja udah keren apalagi yang versi Livery Movistar-nya. Ane suka bagian belakangnya sementara ladybiker yang turut menemani ane malah suka bagian depannya. Oke, ane mengalah jadi ane ikutan suka bagian depannya saja.

Sekilas desainnya memang keren, namun build quality nya… yah beginilah. Jepretan cockpit view-nya saja sedikit kurang nikmat dilihat karena ada kabel ini dan itu yang menghalangi keindahan panel rpm-meter dan speedometernya. Disamping itu ada detail-detail lain yang ane rasa build-quality nya nggak bagus untuk motor yang bagus ini. Masukan untuk yamaha nih (semoga didengar). Tingkatkan lagi build quality yamaha R25 mu.

R25 yang ane coba kali ini sudah mengalami sedikit modifikasi pada muffler dan air filter nya. Muffler alias knalpotnya menggunakan Leovince Cobra, sedangkan air filter-nya sudah diganti dengan yang bermerk Ferrox. Konon menurut si empunya tenaga R25 dalam keadaan standar rasanya kurang enak, untuk menjabani akselerasi awal CBR 250 mungkin cukup merepotkan. Namun setelah di modif dikit performanya pun membaik, akselerasinya jadi lebih yahud. Terlebih untuk melibas jalanan ibukota yang butuh stop and go ability yang bagus alias butuh akselerasi mumpuni. Sayangnya ane belum pernah mencoba Yamaha R25 dalam kondisi standar, jadi ane nggak bisa membandingkan performa sebelum dan sesudah di modif kecil-kecilan ini.

Saat ditunggangi…

Cockpit view Yamaha R25

Cockpit view Yamaha R25. Ada penampakan ‘sikil’-nya Mr K

Aura motor 250cc-nya nya berasa, kegantengan ridernya pun berasa meningkat 250%. Bobotnya cukup terasa saat diam namun semuanya hilang saat ane coba menjalanken motor yang diberi panggilan sayang “Ucup” oleh Mr K ini. Suara knalpotnya kalem saat idle alias saat nggak di gas. Namun begitu gasnya di betot suaranya cukup menteror lalu lintas. Niscaya sekali geber alay pun minggir :b

Saat dibawa di kecepatan tinggi, si ucup ini tetep stabil dan saat diajak nikung nyaris nggak ada gejala “maunya lurus terus” layaknya celeng alias babi hutan. Namun ada gejala lain yang timbul kala melewati jalanan yang bumpy alias bergelombang, opo iku? Suspensi belakangnya terasa agak mental-mentul, kurang stiff pemirsa. Kemudian saat mengerem pun ane sedikit ragu karena ban si ucup masih original bawaan lahirnya, IRC Road Winner, untunglah ane nggak melakukan pengereman mendadak. Karena menurut Mr K sendiri ban bawaan ucup memang kurang enak, downshift pada rpm tinggi pun bisa menyebabkan skid alias ngepat-ngepot.

Bicara soal performa dan fitur yang ditawarkan…

Ane saat menunggangi si ucup. Pasti bahagia kalo punya ginian

Ane saat menunggangi si ucup. Pasti bahagia kalo punya ginian

Performa Yamaha R 25 ini menurut ane sangat enak. Nafas-nya puanjang banget. Mesin berkitir hingga 13ribu rpm dan jarum rpm-nya masih saja mau naik. Motor ini sangat cocok bagi rider yang kalo naik motor malas ganti gigi.

Gigi satunya bisa menembus kisaran 60 km/jam, gigi 2 nya 90-an km/jam, gigi 3 nya 118 km/jam, gigi 4 nya 142 km/jam, gigi 5 dan 6 nggak ane test karena lalu lintas sangat nggak mendukung. Dan yang perlu digaris bawahi adalah semua pencapaian kecepatan pada tiap gigi tersebut ane dapatkan tanpa mentok limiter! wew, mungkin NMP ane bisa dikepretin hanya dengan gigi 3 oleh R25 :v

Satu hal mengenai tersunatnya power R25 versi massal, ane memang sedikit merasa powernya setelah… yaa di kisaran 11.000 rpm keatas cenderung linear. Kalo dibanding kompetitornya sih… ah, nanti ane bahas di artikel komparasi saja.

Fiturnya pun terbilang komplit, meski bisa lebih komplit lagi dengan penambahan ABS seperti di CBR 250 atau ditambahkan Assist Slipper Clutch seperti di Ninja 250 Fi. Fitur yang menarik dari R25 ini adalah indikator fuel consumption alias indikator konsumsi bbm, yang berguna dikala pengen ngirit. Dan ada pula fitur shift light alias lampu penanda kapan kita harus ganti gigi yang bisa diatur sesuka hati, jadi pas ngebut ada yang kedap-kedip di panel depan, rasanya seperti naik motor balap beneran.

screenshot dari video saat sesi testride. videonya jelek jadi nggak ane unggah

142 km/jam pada +-13.500 rpm di gear 4. gambar ini adalah screenshot dari video saat sesi testride. videonya jelek jadi nggak ane unggah

Overall… Kita bahas poin positifnya

+ Desain keren, mudah untuk meluluhkan hati wanita serta orangtuanya

+ Fitur komplit, kalo lagi pengen irit bisa pantau terus indikator konsumsi bbm

+ Riding position nunduk + windshield tinggi, jadi nggak masuk angin kalo doyan ngebut.

+ Mudah diajak bermanuver, cukup lincah buat selap-selip, saat diajak nikung pun nggak celeng

+ Performa mantab, 160 km/jam mah gampang kalo treknya memungkinkan

Sekarang poin negatifnya

Build quality kurang baik, masih kalah sama produk kompetitor yang dealer-nya berwarna ijo.

-Klakson seperti motor bebek meski masih kencengan klakson R25 sedikit

-Suspensi belakang mental-mentul kala lewat jalan bergelombang

-Ban belakang bawaannya kurang mumpuni, diganti pake Pirelli Diablo Rosso pasti joss

-Jok boncengernya kurang nyaman. Posisinya terlalu jauh dari jok depan. Mungkin lebih enak dibikin seperti jok CBR 250.

 

Begitulah kesan-kesan yang ane dapatkan setelah mencoba Yamaha R25. Btw ane sangat tertarik dengan motor ini andaikata harganya lebih murah. Mungkin lebih baik ane beli versi naked-nya saja (MT 25) terus dipasangin fairing :b toh beda harga antara R25 dan MT 25 cukup signifikan.

Okelah pemirsa… sekian post kali ini. Semoga menambah wawasan permotoran anda dan semoga bermanfaat!~

 

 

6 pemikiran pada “(akhirnya) TestRide! Yamaha R25

  1. wah telat baca nih, bro tingginya berapa? oh iya soal tinggi jok itu lebih tinggi r25 atau ninja 250? soalnya tinggi ane 158 cm, mau beli yg 150 cc tanggung

Silahkan berkomentarrrr~